Objektifikasi Perempuan dalam Puisi-puisi Sylvia Plath
Monique Enchant Serene Noya
19091102084
SASTRA INGGRIS
Stephani J. Sigarlaki, S.S., M.Hum
Dra. Theresia M. C. Lasut, M.Hum
Objektifikasi Perempuan dalam Puisi-puisi Sylvia Plath
Abstract
“This research entitled “Women’s Objectification in Sylvia Plath’s Poems”. It is intended as a requirement to accomplish the bachelor’s degree at Faculty of Humanities Sam Ratulangi University. This research used descriptive qualitative method. This research focus on feminist literary criticism to identify, classify, analyze and describe the portrayal of women’s objectification reflected in the Sylvia Plath’s poems. The writer used theory of objectification by Nussbaum (1995) to analyze the women’s objectification reflected in Sylvia Plath’s poems. The writer also used the theory of figurative language by Perrine-Thomas (2018) to analyze the intrinsic element. The results of this research showed that there are seven ways of objectification, which are potrayed in Sylvia Plath’s poems. There are: instrumentality, denial of autonomy, inertness, fungibility, violability, ownership and denial of subjectivity.
Penelitian ini berjudul “Objektifikasi Perempuan dalam Puisi Sylvia Plath”. Penelitian ini disusun sebagai syarat untuk meraih gelar sarjana di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini berfokus pada kritik sastra feminis untuk mengidentifikasi, mengklasifikasikan, menganalisis dan mendeskripsikan penggambaran objektifikasi perempuan yang tercermin dalam puisi-puisi Sylvia Plath. Penulis menggunakan teori objektifikasi Nussbaum (1995) untuk menganalisis objektifikasi perempuan yang tercermin dalam puisi-puisi Sylvia Plath. Penulis juga menggunakan teori bahasa kiasan dari Perrine Thomas (2018) untuk menganalisis unsur intrinsik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tujuh cara bentuk objektifikasi yang tergambar dalam puisi-puisi Sylvia Plath, yakni instrumen, tidak mampu bergerak, dapat dipertukarkan, dapat dilukai, kepemilikan, penyangkalan subjektivitas.