Fugitive Feminism As Reflected in Audre Lorde’s Poems

MELVA TRIFENA KEMBUAN
18091102090

SASTRA INGGRIS
Dr. Isnawati L. Wantasen, S.S., M.Hum.
Maya P. Warouw, S.S., M.Hum., M.Ed., Ph.D.

Fugitive Feminism dalam Puisi-Puisi Audre Lorde “English:

This research is entitled “Fugitive Feminism As Reflected in Audre Lorde’s Poems”. The primary objectives of this research are to identify, to analyze and to describe the underlying forms of fugitive feminism and womanhood paradigms portrayed in Lorde’s poems. To interpret the meaning of the poems, the writer uses Theory of Literature by Wellek and Warren (1949), Wells’ (1924), also Ullmann’s (2014) Theory of Metaphor. To derive Lorde’s writing tendency, the writer uses Henry Gates’ (1984) Black Literature and Literary Theories. The interpretation of the poems then developed with Theory of Fugitive-Feminism which referred from Bey (2019), C. R. Snorton (2017), J. R. Givens (2021), Emejulu and Sobande (2019). Eve Sedgwick’s (2009) perspective regarding gender is applied to bridge the Fugitive and Gender-Feminism discourses. The research is arranged and composed with qualitative methods and library research is conducted to collect relevant data. Concluded through a profound analysis and comprehensive identification that the form of fugitive feminism within Lorde’s poems consists of a trigger: marginalization of Black women, action: protests, propaganda and radical statements and sexual preference. Furthermore, womanhood paradigms revealed through the poems are objectification of women, domestication of women, and women as problematic and impulsive creatures.

Bahasa:
Penelitian ini berjudul “Fugitive Feminism dalam Puisi-Puisi Audre Lorde”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis dan menjelaskan bentuk-bentuk yang fugitive feminism dan paradigma kewanitaan tergambar dalam puisi Lorde. Untuk menafsirkan makna puisi, penulis menggunakan Teori Sastra oleh Wellek dan Warren (1949), Wells (1924), juga Teori Metafora oleh Ullmann (2014). Untuk mengetahui tendensi penulisan Lorde, penulis menggunakan Teori Sastra Kulit Hitam oleh Henry Gates (1984). Interpretasi puisi yang didapat kemudian dikembangkan dengan Teori Fugitive Feminism yang dirujuk dari Bey (2019), C. R. Snorton (2017), J.R. Gives (2021), Emejulu dan Sobande (2019). Pemikiran Eve Sedgwick (2009) terkait gender diterapkan untuk menjembatani diskursus fugitive, gender dan feminisme. Penelitian ini disusun dengan metode kualitatif melalui penelitian kepustakaan untuk mengumpulkan data yang relevan. Disimpulkan melalui analisis mendalam dan identifikasi komprehensif bahwa bentuk fugitive feminism dalam puisi Lorde terdiri dari pemicu: marginalisasi perempuan kulit hitam, aksi: protes, propaganda dan pernyataan radikal dan preferensi seksual. Selain itu, paradigma tentang perempuan terungkap melalui puisi-puisi tersebut antara lain objektifikasi terhadap perempuan, domestikasi perempuan, dan perempuan sebagai makhluk problematis dan impulsif.”

unduh/download